Cilacap - Bati Tuud Koramil 05/Nusawungu Pelda Turut dalam hal ini mewakili Danramil menghadiri kegiatan rapat Loka Karya Mini Lintas Sektoral yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Nusawungu I bertempat di Pendopo Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Rabu (15/7).
Hadir dalam kegiatan, Camat Nusawungu Agus Supriyono S.Sos,M.Si, Danramil 05/Nusawungu diwakili Pelda Turut, Kapolsek Nusawungu Iptu Rakhmat Jupliyanto, Kepala UPTD Puskesmas Nusawungu I Joko Semedi S.KM, Kakorwil Bindik Kecamatan Nusawungu diwakili Sujiman S.Pd, Kepala KUA Kecamatan Nusawungu, Koordinator PLKB Kecamatan Nusawungu Bambang, Kepala Sekolah SLTP/SLTA Negeri Se-wilayah kerja UPTD Puskesmas Nusawungu I, Kepala Desa Se-wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nusawungu I dan Ketua TP PKK Kecamatan Nusawungu Ny. Agus Supriyono.
Adapun agenda yang dibahas dalam rapat tersebut ada beberapa pointer diantaranya tentang uji coba new normal, penanganan kasus penyakit lain yang mengancam masyarakat dan pemantauan tumbuh kembang balita ditengan pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan itu Kepala UPTD Puskesmas Nusawungu I Joko Semedi S.KM mengatakan terkait uji coba New Normal diwilayah Nusawungu hendaknya diikuti dengan perilaku disiplin masyarakat untuk tetap mematuhi anjuran Pemerintah tentang protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 .
" Selain menangani pandemi Covid-19, pemerintah juga harus memperhatikan kasus lain yang juga berbahaya dan mengancam kesehatan masyarakat seperti Demam Berdarah, Hipertensi dan Stunting," katanya.
Lebih lanjut, " Di tengah masa pendemi, anak-anak menjadi sasaran paling rentan terhadap penularan virus Covid-19, untuk itu perlu adanya pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara teratur dan berkala melalui program Posyandu. Rencananya bulan Agustus 2020 kita juga akan melakukan penimbangan Balita Serentak, untuk mamantau tumbuh kembang dan kesehatan anak," tambahnya.
Sementara Bati Tuud mengatakan para Kepala Desa harus berkomitmen untuk mendukung program tersebut. Dan komitmen tersebut harus dilakukan dengan upaya nyata di wilayah.
" Beberapa komitmen yang disepakati yaitu pada Kasus Stunting, Desa akan melakukan pengadaan lengboard sebagai alat ukur panjang badan balita. Sementara untuk mengatasi DB, rencana pembelian alat Fogging untuk PSN, agar pihak Desa menyiapkan SDM nya," katanya.
Untuk kasus hipertensi, bagi para penderita hipertensi diusahakan agar berobat rutin. Desa juga harus meyakinkan warganya agar berkomitmen untuk tidak BAB sembarangan yang ditindaklanjuti dengan membuat surat pernyataan.
" Persyaratan bagi Calon Pengantin juga harus melalui prosedur kesehatan dengan Rapid Test. Hingga saat ini pihak pemerintah setempat masih memberlakukan Larangan bagi warga terkait pelaksanaan hajatan atau ijin Keramaian," tandasnya. Oke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar