Cilacap - Sebanyak 5 orang anggota Koramil 13 Majenang yang dipimpin Pelda Miskun mengikuti panen padi di areal lahan milik petani setempat dilanjutkan penyuluhan pertanian yang diselenggarakan Dinas Petanian Majenang bertempat di Aula BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Majenang, Jln. Margasari No.10 Majenang, Kamis (20/2).
Pelda Miskun sekaligus mewakili Danramil 13 Majenang Kapten Inf Agus Sudarso, turun langsung ke sawah dan ikut memanen padi bersama petani. Lahan yang sedang dipanen merupakan lahan demlot dengan varietas padi Inpari 33.
" Pada panen kali ini diharapkan produksi padi akan lebih meningkat dari panen sebelumnya, setidaknya dengan varietas ini dapat mencapai profitas sebesar 7 ton/hektar," harapnya.
Selain kegiatan panen, ada juga kegiatan lain yang penting bagi para petani berupa pembekalan dari Dinas Pertanian Kecamatan Majenang yang disampaikan melalui pemateri baik dari Balai Penyuluhan sendiri maupun dari rekanan seperti PT. Indo Agrofrestari Yogyakarta, PT. Dharma Guna Wibawa (Tbk), dan Badan Karantina Cilacap.
Hadir dalam kegiatan, Kepala BPP Kecamatan Majenang yang diwakili Ibu Tasrini, Danramil 13 Majenang yang diwakili Pelda Miskun, Kepala Badan Karantina Pertanian Cilacap yang diwakili Ibu Riyanti Ika Yunitasari, perwakilan PT. Indo Agrofrestari Yogyakarta Hendri S, perwakilan PT. Dharma Guna Wibawa (Tbk) Ahmad Bahtiar dan para perwakilan petani setempat.
Dalam sambutanya Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Majenang melalui Tasrini mengajak para petani untuk meningkatkan produktifitas pertanian.
"Kami dari Dinas Pertanian juga berkomiten untuk meningkatkan pelayanan pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Untuk itu mari kita bersama-sama meningkatkan kapasitas hasil pertanian, dengan mencari solusi untuk menghadapi berbagai ancaman dari bermacam hama dan penyakit. Selain itu kita berupaya mengembangkan pola tanam jajar legowo 2-1 agar hasil panen lebih bagus dan memuaskan," harap Tasrini.
Dalam kegiatan itu juga disampaikan materi dari PT. Dharma Guna Wibawa (Tbk) yang disampaikan Ahmad Bahtiar. Ia memaparkan strategi pengendalian hama penyakit pada peningkatan produksi padi.
"Agar mampu meningkatkan hasil produksi padi harus memperhatikan berapa hama dan penyakit di antaranya hama wereng, sundep, belalang, patahleher, beluk dan walang sangit. Untuk mengatasi hama tersebut perlu adanya obat- obatan sesuai ukuran atau komposisinya. Diusahakan tanaman padi sering di kontrol pertumbuhanya, dan mana kala ada kendala segera di atasi sedini mungkin, "papar Ahmad. Oke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar