Cilacap - Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kecamatan Majenang telah menyebabkan naiknya debit air diwilayah tersebut. Karena tak mampu menahan luapan air, tanggul Sungai Cilopadang jebol dikabarkan jebol dan airnya menggenangi pemukiman warga setempat.
Terkait hal tersebut, Babinsa Mulyasari Pelda Supriyadi bersama Sertu Slamet melaksanakan tindakan tanggap bencana dengan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir ke tempat yang lebih aman, Selasa (1/12) malam.
Dalam kesempatan itu, Babinsa Mulyasari Pelda Supriyadi menuturkan hujan yang turun sejak hari senin (30/11) memang sangat besar, sebagai aparat kewilayahan pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan adanya bencana alam mengingat wilayah tersebut sesuai peta demografafi termasuk wilayah rawan bencana banjir.
"Kejadian jebolnya tanggul Sungai Cilopadang memang diluar dugaan kami, untuk itu demi keselamatan warga, kami berinisiatif membantu proses evakuasi warga untuk menghindari korban jiwa," tuturnya.
Jebolnya Tanggul Sungai Cilopadang, telah berdampak banjir setinggi lebih kurang 1 meter. Kondisi ini tentu membahayakn warga, khususnya para ibu-ibu, anak-anak dan lansia, yang rentan terkena bahaya banjir. Tak hanya perumahan warga, akses jalanpun lumpuh tergenang banjir.
"Kita dari Koramil bekerja sama dengan pemerintah desa, tim penangulangan bencana daerah serta dibantu relawan melakukan evakuasi sementara ke sejumlah posko pengungsian yang sudah kita siapkan. Adapun tempat pengungsian warga yang di evakuasi yaitu Sekolah Mi Mulyasari sebanyak 60 orang, Masjid Al-Hidayah sebanyak 35 orang, dan Masjid Al Muttaqin sebanyak 50 orang," jelasnya.
Hingga berita ini dibuat, Kondisi saat ini banjir sudah mulai surut. Babinsa beserta tim penanggulangan bencana sudah melakukan monitoring titik banjir, untuk memastikan sampai kondisi benar-benar aman dari bahaya banjir. Oke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar