Cilacap - Komandan Kodim 0703/Cilacap dalam hal 8ni diwakili Kasdim Mayor Inf Drs. Abdul Asis Lallo bersama Bupati Cilacap dan unsur Forkopimda Kabupaten Cilacap lainnya di ruang Prasanda Kantor Bupati Cilacap, melalui Video Conference (Vicon) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid 19 di Provinsi Jateng yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo, Senin (21/6/21).
Dalam rakor tersebut, Sekda Jateng Prasetyo Ari Wibowo memaparkan kondisi terkini Covid 19, 20 Juni 2021 dengan jumlah kasus Aktif 17.784 (7,70%), jumlah kasus sembuh 198.561 (85,92%), Penambahan kasus Positif sebanyak 1.448 kasus dan Jumlah kasus meninggal sebanyak 14.754 (6,38%). Serta Tren kasus dari Minggu 23 ke Minggu 24, Total konfirmasi sebelumnya 15.195 naik menjadi 19.434 (27,90%), Konfirm baru sebelumnya 8.755 naik menjadi 11.285 (28,90%) dan sembuh sebelumnya 5.759 naik menjadi 7.364 (27,87%).
Setda Jateng juga memaparkan zona resiko tinggi di Minggu terakhir Kabupaten/Kota Jateng. Beberapa wilayahnya adalah Kabupaten Kudus, Demak, Pati, Grobogan, Jepara, Blora, Semarang, Pekalongan, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri dan Kota Semarang. Menurut Setda Jateng, faktor peningkatan Zona Merah adalah karena Mobilitas antar dan dalam daerah tinggi, Ketidakpatuhan pada Prokes dan Efek Domino libur lebaran.
Selain itu juga memaparkan mengenai cakupan vaksinasi, kondisi tempat isolasi terpusat di Jawa Tengah, Ketersediaan dan Distribusi Oksigen di Jawa Tengah dan Tindak Lanjut pelaksanaan SE GUB 443.5/0008989 tanggal 15 Juni 202.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam penyampaiannya mengatakan bahwa apa yang menjadi paparan Sekda Jateng akan di upload di grup para kepala daerah, agar nantinya setelah di baca segera dikoreksi apa yang menjadi kekurangannya. Kita tidak usah berdiskusi terlalu panjang. Untuk Micro Lockdown lakukan sebanyak mungkin karena ini bagian cara kita mengurangi mobilisasi massa," Ujar Ganjar.
Ganjar juga mengatakan, untuk pembatasan yang dikerjakan dari rumah untuk memantau wilayahnya, sudah mulai dilakukan oleh Jajarannya. Jadi kalau di Kabupaten mungkin dari OPD akan mendampingi 1 Kecamatan. Di beberapa kabupaten itu sudah berjalan dan berjalan sangat bagus, kemudian yang di provinsi nanti kita perbantukan di kabupaten kota untuk problem-problem teknis.
"Dalam kondisi seperti ini mohon kiranya kita nanti tidak usah menunggu waktu, untuk Bupati dan Walikota perintahkan seluruh rumah sakit untuk menghitung tempat isolasi rumah sakit, dengan begitu maka kebutuhannya akan bisa terbaca dengan cepat. Kedepan kita harus membikin Jawa Tengah sepi dalam seminggu untuk pengurangan resiko bencana Covid 19, kemudian untuk micro Lockdown dengan tingkat RT, RW segera laporan Babinsa dan Babinkamtibmas agar nantinya pelaksanaannya di kawal," Tegas Ganjar.
Mengenai peningkatan kasus Covid yang di dominasi Kluster keluarga, menurut Gubernur Jateng, itu terjadi karena tidak adanya disiplin dalam melaksanakan Isolasi di rumah dan menyebarkan kepada anggota keluarga yang lainnya. Untuk itu Ganjar menyampaikan terima kasih kepada kabupaten kota yang sudah mulai membuat rencana kontijensi.
"Apabila nanti ada kesulitan supaya cepat melaksanakan koordinasi, mengenai tagihan tagihan dana Rumah sakit yang macet, kemarin saya melaksanakan rapat dengan Menkeu totalnya tagihan dana pada rumah sakit se Indonesia mencapai triliunan dan kita sudah bicara verifikasi data dengan baik agar bisa segera dicairkan," Ucapnya.
Diakhir Rakor dilanjutkan dengan Sesi D. Urip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar