Senin, 26 Desember 2022

Perlu Penanganan Serius Untuk Mengatasi Banjir Rob


Cilacap – Banjir rob yang kerap terjadi di pesisir Kabupaten Cilacap perlu mendapat penanganan serius. Sebab dalam satu bulan, masyarakat di kawasan ini kerap terdampak gelombang tinggi yang disertai pasang air laut. Ketinggian airnya bahkan bisa mencapai 5 meter dan masuk pemukiman warga.

“Karena kawasan ini merupakan tempat wisata, kondisi ini cukup membahayakan,” kata Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar saat melakukan peninjauan di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Adipala, Senin (26/12).

Yunita menerangkan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) telah mengajukan anggaran sebesar Rp 600 miliar untuk penanganan banjir rob. Akan tetapi anggaran tersebut baru disetujui Rp 100 miliar, dan akan digunakan salah satunya untuk membangun pemecah gelombang.

Pantai Sodong sebenarnya telah memiliki tanggul penahan gelombang. Akan tetapi karena tidak kuat menahan hempasan ombak dan ketinggian air, banjir kerap menggenangi kawasan wisata dan permukiman. Apabila tidak ditangani secara fundamental, menurut Yunita permasalahan ini akan terus berulang.

“Kami bersama Forkopimda akan berupaya agar ketika terjadi gelombang pasang maksimum, air tidak masuk ke pemukiman,” terangnya.

Senada dengan apa yang disampaikan Pj Bupati Cilacap, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi, S.I.P menegaskan terkait kondisi pesisir pantai yang terdampak banjir rob. "Kontrol yang terbaik adalah masyarakat untuk membangun masyarakat disiplin untuk Cilacap yang lebih baik, daerah pesisir pantai adalah tanah pertahanan maka akan bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama, mari kita bangun dan bangkit bersama untuk Cilacap yang lebih baik," imbuh Dandim.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Taufik Nurhidayat menerangkan, pemeliharaan Pantai Sodong merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Dinas PSDA harus menentukan titik mana saja yang perlu ditangani. Jangan hanya datang lalu membangun, tetapi desainnya selain menahan gelombang juga harus mampu memecah gelombang,” kata Taufik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi membenarkan, kawasan Pantai Sodong kerap dilanda banjir rob. Beberapa waktu lalu bahkan banjir menerjang dan merusak sejumlah warung dan fasilitas umum.

Pada saat yang sama, masyarakat dihebohkan dengan video yang viral di sosial media. Video tersebut menampilkan ilustrasi banjir pesisir dengan dampak kerusakan yang parah. Terkait hal ini, Wijonardi memberikan klarifikasi sekaligus menjawab disinformasi yang merebak di masyarakat.

“Narasinya betul, tetapi ilustrasinya bukan peristiwa saat itu. BPBD selalu memberikan informasi berdasarkan landasan yang jelas. Oleh karena itu kami menghimbau masyarakat untuk tidak lagi menyebarkan konten yang menimbulkan keresahan,” tegasnya.

Tampak hadir, PJ.Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar, SKM.,M.Sc., M.Si, Danlanal Cilacap Kolonel laut (PM) Sugeng Subagyo S.Sos, Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Andi Afandi, S.I.P, Kasat Polairud AKP. Huda Syafii, S.lP., M.M, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat, Kajari Cilacap Sunarko, S.H., M.H, Kalaksa BPBD Cilacap Drs. Wijonardi. M.M beserta anggota BPBD Cilacap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar