Cilacap – Dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), Serda Baharuddin bersama Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap dan Puskesmas Majenang II melaksanakan kegiatan fogging di Desa Jenang. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya kasus DBD di wilayah Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jumat (14/06/2024).
Babinsa menuturkan bahwa fogging atau pengasapan merupakan salah satu metode efektif untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penyebar virus dengue. Pelaksanaan fogging di Desa Jenang diharapkan dapat memutus rantai penularan DBD dan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit ini.
"Kegiatan fogging ini sangat penting dilakukan mengingat kondisi cuaca yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Kami berharap dengan adanya fogging ini, kasus DBD dapat ditekan," ujar Serda Baharuddin saat ditemui di lokasi kegiatan.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap yang diwakili Bapak Dian mengatakan, selain melakukan fogging, Tim Dinkes Cilacap dan Puskesmas Majenang II juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air di sekitar rumah. Masyarakat dihimbau untuk melakukan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk atau kelambu.
"Kami tidak hanya berhenti pada kegiatan fogging, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kerjasama semua pihak, kita bisa mencegah penyebaran DBD," ujarnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari Ketua RW Desa Jenang. Mereka menyambut baik upaya pemerintah dan TNI dalam melindungi kesehatan masyarakat.
"Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan tindakan cepat dari Dinkes, Puskesmas, dan TNI. Semoga dengan fogging ini, desa kami terbebas dari DBD," ujar Budi Santoso.
Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin dan terkoordinasi, tidak hanya di Desa Jenang, tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang rawan penyebaran DBD. Pencegahan dan penanganan DBD membutuhkan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.
(ss)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar