Cilacap - Komandan Kodim (Dandim) 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi, SIP bersama unsur Pemkab dan BPBD Cilacap menggelar rapat persiapan kunjungan kerja Kepala BNPB RI dalam rangka mitigasi vegetasi penanaman pohon di wilayah rawan tsunami (kawasan Kecamatan Kampung Laut dan Segara Anakan), bertempat di Ruang Rapat Jala Bumi Setda Cilacap, Jln. Jenderal Sudirman No.32 Cilacap, Kamis (7/1/21).
Hadir dalam kegiatan, Sekda Kab. Cilacap Drs. Farid Maruf, ST, MM beserta para Asisten, Direktur MB-BNPB Johny Sumbung, Kasdim 0703/Cilacap Mayor Inf Drs. Abdul Asis Lallo beserta Perwira Staf, perwakilan Polres Cilacap Iptu Amien Antalsa, Kepala Pelaksana BPBD Kab. Cilacap Drs. Tri Komara Sidhy Wijayanto, M.M, Kakesbangpol Cilacap Drs. Sadmoko Danardono, M.Si, Kadis Kominfo Cilacap Drs. M. Wijaya, M.M, Kasatpol PP Kab. Cilacap Yuliaman Sutrisno, Dishub Kab. Cilacap Jasun dan para tamu undangan lainya.
Dalam kesempatan itu Dandim memaparkan terkait bencana alam tsunami yang pernah terjadi di wilayah pangandaran pada tahun 2016 lalu telah memberikan dampak besar, namun di wilayah Kabupaten Cilacap tidak terdampak karena adanya rintangan alam berupa Pulau Nusa Kambangan.
"Pulau nusa kambangan yang sangat kaya dengan Vegetasi alam memberikan kontribusi yang besar dalam kelestarian lingkungan Hidup sekaligus
pelindung (Shield) bagi Kabupaten Cilacap.Disisi lain ada tanaman Mangrove khususnya jenis Bakau Bandul (Rhizophora Mucronata) adalah salah satu tanaman yg hidup di wilayah pantai yang sangat efektif dalam menangkal tsunami ataupun abrasi pada pesisir Pantai," paparnya.
Terkait hal tersebut, akan dilaksanakan penanaman pohon mangrove dengan sasaran yang berlokasi di Selok Jero, Desa Kleces, Kecamatan Kampunglaut seluas 7 Hektar dengan estimasi 140 000 pohon dan di pinggiran Laguna Segara Anakan seluas 15 Hektar dengan estimasi 300 000 pohon. Adapun pelaksanaan penanaman membutuhkan waktu sekitar 3 Minggu dengan jumlah personil yang terlibat 20 orang.
"Kami dari Kodim menyarankan agar para petani mangrove bisa diberdayakan namun membutuhkan dukungan administrasi dan logistik tenaga dan makanan. Selain itu kegiatan penanaman pohon di Kampung Laut berlokasi di perairan, jadi transportasi laut menjadi sangat penting untuk diperhatikan," tambahnya.
Lebih lanjut, "Kita harus memperhatikan faktor cuaca, ini menjadi penting dalam pemilihan waktu penanaman mangrove karena terjadinya adanya pasang surut maupun hujan. Selain itu perlu adanya koordinasi, dukungan administrasi dan logistik maupun transportasi untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut," tutup Dandim. Oke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar